Mengapa Manusia Selalu dalam Kesulitan?
Surat Al-Balad ayat keempat mengatakan: “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”. Menurut ayat ini, manusia diciptakan di dalam susah payah. Salah satu gambaran yang disebutkan dalam hal ini adalah kabad (susah payah). Kabad berarti tempat yang penuh dengan penderitaan dan kesulitan, definisi dunia yang sebenarnya berarti tempat yang penuh dengan batasan dan gesekan. Yakni kita dapat mengatakan bahwa tempat di mana kita hidup adalah planet penderitaan.
Allamah Thabathabai di bawah ayat “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”" mengatakan bahwa ungkapan tentang penciptaan manusia dalam susah payah membuat kita memahami bahwa kesulitan melingkupi manusia dari semua sisi dan dalam semua aspek kehidupan, dan makna ini tidak tersembunyi dari orang bijak mana pun bahwa manusia tidak mencari nikmat apapun kecuali dia menginginkan yang murni, murni dari segala kesulitan dan kesulitan, murni dalam kebaikan dan kesucian, tetapi kriteria dan gambaran dunia adalah bahwa tidak memperoleh nikmat apapun kecuali melalui kesengsaraan dan kesukaran.
Memahami ayat ini dan memperhatikan ayat ini sebagai hukum dan standar yang ada di alam semesta membuat kita mengerti bahwa umat manusia terlibat dalam kesulitan ini, karena terkadang kita berpikir bahwa ada beberapa orang yang tidak memiliki penderitaan dan kesulitan dalam hidup. Tapi tidaklah demikian, dunia ini adalah dunia penderitaan, apa yang kita inginkan dari kesenangan, kesenangan murni dan tanpa kerumitan ada di alam lain, yang diperoleh dengan berjuang dan menanggung kesulitan di dunia ini. Kenyamanan dan kedamaian yang menanti manusia di alam lain membuat kesulitan-kesulitan di dunia ini cepat berlalu dan tertahankan. Dengan kata lain, biaya untuk mencapai kenyamanan yang menanti manusia di alam lain adalah kesulitan yang kita tanggung di dunia ini. (HRY)
