IQNA

Dampak dan Manfaat Puasa dalam Ajaran Islam

7:25 - April 10, 2024
Berita ID: 3479898
IQNA - Rasulullah saw bersabda: “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat”. Saat ini, puasa diakui sebagai metode pengobatan oleh para dokter.

Puasa mendatangkan banyak manfaat bagi jiwa dan raga manusia. Oleh karena itu Islam mewajibkan puasa agar tidak ada seorangpun yang kehilangan manfaatnya. Dalam sabda Rasulullah saw, banyak sekali amalan dan keutamaan puasa yang bisa kita temukan.

Rasulullah saw bersabda: “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat”. Saat ini, puasa diakui sebagai metode pengobatan oleh para dokter. Pengetahuan kedokteran meyakini bahwa segala jenis penyakit bermula dari kelebihan makanan yang melewati lambung dan tidak dikonsumsi oleh tubuh. Nutrisi tambahan ini menghasilkan infeksi yang merupakan kondisi terbaik bagi pertumbuhan bakteri dan mikroba. Oleh karena itu, dasar pengobatan untuk semua penyakit ini adalah mengonsumsi dan menghancurkan zat-zat tambahan tersebut melalui kelaparan dan menahan diri dari makan. Rasulullah saw juga mengisyaratkan pada kebenaran ilmiah ini dan bersabda dalam pidatonya:

«المعدةُ بيتُ كلّ داءٍ، و الحَمئةُ رأسُ كلِّ دواء»

“Perut adalah rumah segala penyakit, dan pantang diri (dari makanan) adalah obat yang paling mujarab”.

Puasa merupakan salah satu cara mengendalikan nafsu seksual dan terdapat hubungan langsung antara kesucian dan puasa. Alquran mengatakan:

«وَ لْيَسْتَعْفِفِ الَّذينَ لا يَجِدُونَ نِكاحاً حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ...»؛

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya”. (QS. An-Nur: 33) Dalam pidatonya, Rasulullah saw berpesan kepada generasi muda yang belum bisa menikah agar berpuasa.

Dalam ajaran Islam ditegaskan bahwa orang yang berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga, mengingat lapar dan dahaga hari kiamat dan dengan demikian mengoreksi dirinya. Nabi Muhammad (saw) menyebutkan fakta ini dalam khotbah yang beliau sampaikan kepada para sahabatnya sebelum awal bulan suci Ramadan:

«وَ اذْكُرُوا بِجُوعِكُمْ وَ عَطَشِكُمْ فِيهِ جُوعَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَ عَطَشَهُ وَ تَصَدَّقُوا عَلَى فُقَرَائِكُمْ وَ مَسَاكِينِكُمْ»

“Dan ketika lapar dan haus berpuasa, ingatlah lapar dan hausnya hari kiamat, lalu bersedekahlah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.” Orang-orang kaya di masyarakat dapat menyiapkan dan memakan makanan apa pun yang mereka suka kapan pun mereka mau. Namun masyarakat miskin tidak memiliki kemungkinan seperti itu dan tidak banyak mengkonsumsi makanan yang dapat dimakan seumur hidupnya. Oleh karena itu, puasa menjadi wajib untuk menciptakan semacam kesetaraan antara si kaya dan si miskin di masyarakat, dan si kaya pun bisa merasakan kelaparan yang dialami si miskin, meski hanya beberapa hari saja dalam setahun. (HRY)

Kunci-kunci: Dampak ، puasa ، Ajaran-ajaran Islam
captcha