IQNA

Keagungan Kedudukan Orang yang Alim di hadapan Orang Jahil; Pesan Ayat yang Dipasang dalam Pertemuan Para Pengajar dengan Pemimpin Revolusi

7:47 - May 03, 2023
Berita ID: 3478337
TEHERAN (IQNA) - Surah Az-Zumar ayat 9 sebagai salah satu slogan dasar Islam, mengungkapkan keagungan ilmu dan kedudukan pengajar dan cendekiawan terhadap orang bodoh dan memperkenalkan penyebab keunggulan ini adalah menerima pelajaran dan pencarian kebenaran.

Menurut IQNA, dalam pertemuan hari ini, Selasa, 2 Mei, sekelompok pengajar dan pendidik dari seluruh negeri bertemu dengan Pemimpin Revolusi Islam, sementara itu bagian dari ayat 9 surah Az-Zumar  dipasang di aula pidato, yang sesuai untuk hari ini dan menekankan pentingnya memiliki pengetahuan.

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”

Kalimat ini, yang diawali dengan istifham inkari (pertanyaan pengingkaran) dan merupakan salah satu slogan dasar Islam, memperjelas keagungan kedudukan ilmu dan ulama di hadapan orang jahil, Dan karena ketimpangan ini disebutkan dalam bentuk absolut, jelaslah bahwa kedua kelompok ini tidak sama di mata Tuhan, maupun di mata orang-orang berilmu. Mereka tidak berada dalam barisan yang sama di dunia ini, maupun di akhirat, baik secara lahiriah maupun batiniah. Ilmu dan pengetahuan dalam ayat ini memiliki arti umum dan mencakup semua ilmu yang bermanfaat bagi umat manusia.

Ayat tersebut menyebutkan poin bahwa Nabi (saw) dan para pemimpin ilahi bertanggung jawab untuk menyadarkan orang-orang dan membuat mereka memperhatikan nilai ilmu dan keunggulan orang alim atas orang bodoh, dan misi Nabi (saw) adalah untuk mengumumkan hakikat bahwa yang alim tidak sama dengan yang bodoh, semata-mata untuk menyadarkan manusia dan membuat mereka memperhatikan nilai ilmu dan pengetahuan yang tinggi.

Juga, pesan lain dari ayat ini adalah bahwa orang-orang berilmu dan orang-orang bodoh tidak sama dalam hal kepribadian dan nasib, juga keunggulan ini adalah hal yang nyata dan jelas dalam akal dan fitrah manusia.

Dari sisi lain, ayat ini mengandung pesan pendidikan Alquran, yaitu untuk merangsang pemikiran dan mendorong untuk berfikir. Metode pendidikan lain yang dapat dipelajari dari ayat ini adalah pentingnya membandingkan yang baik dan yang buruk dan orang-orang yang baik dengan yang buruk satu sama lain.

Dalam lanjutan ayat tersebut, dengan frasa "Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran", memperkenalkan untuk menerima pelajaran dan pencarian kebenaran sebagai alasan keunggulan orang alim atas orang bodoh, dan menganggap karakteristik ini sebagai tanda akal yang sehat.

Oleh karena itu, dengan menggunakan ayat ini, sangat jelas akan pentingnya ilmu pengetahuan dan kebutuhan untuk menghormati kedudukan ulama dan ilmuwan dalam masyarakat dan menganggap mereka hebat. Karena keutamaan ilmu dan pengetahuan kembali ke ilmu dan pengetahuan itu sendiri, dan menghormati cendekiawan dan ilmuwan, ilmu serta guru, adalah esensi dari ilmu itu sendiri. Dan tidak hanya pada hasil dan penerapannya saja, namun penerapan ilmu dan karya-karyanya juga penting.

Oleh karena itu, kita harus memahami nilai dan martabat guru serta menghormatinya dan mengetahui bahwa perkembangan ilmiah dan epistemologis masyarakat tidak mungkin terjadi tanpa perlindungan nyata dari ilmu pengetahuan, guru, dan para cendekiawan. (HRY)

 

4137989

captcha