Menurut IQNA, Muhammad Ali Mirza adalah salah satu dari tiga ulama Sunni di Pakistan yang memiliki lebih dari 1,8 juta follower di YouTube. Video Mohandis Muhammad Ali Mirza, termasuk berbagai pidato, telah dilihat lebih dari 372 juta kali di YouTube. Video-videonya memiliki banyak pengunjung di jejaring sosial dan dunia maya lainnya.
Peluncuran Akademi Alquran dan Sunnah
Muhammad Ali Mirza lahir pada tahun 1977 di kota Jahlam, Punjab dari keluarga kelas menengah. Lulusan teknik, ia memegang pekerjaan pemerintah tetapi juga mengejar karir keagamaan. Mirza yang memiliki kajian mendalam di bidang sejarah era awal Islam, hadis dan tafsir Alquran, mencoba memaparkan fakta sejarah Islam di ketiga bidang tersebut dalam percakapan dan ceramah-ceramahnya.
Mohandis Muhammad Ali Mirza memulai Akademi Quran dan Sunnah dalam hal ini pada tahun 2012 dan setiap minggu dia mengadakan kelas tentang interpretasi tafsir Alquran, sejarah era awal Islam dan Hadis, yang dihadiri oleh para peminat dari semua lapisan masyarakat. Kehidupan yang sangat sederhana dan bersahaja adalah poin penting dan luar biasa lainnya dari kepribadiannya. Muhammad Ali Mirza tidak menerima bantuan dana dari masyarakat untuk kegiatannya.
Sambutan Kawula Muda Pakistan dan Berbahasa Urdu Dunia
Di Pakistan, pemeluk agama Islam dapat dibagi menjadi lima agama: Brilliwiy, Deobandi, Ahlul Hadis, dan masayikh Sufi dari Sunni dan Syiah, dimana semua ulama aliran agama di negeri ini berbicara hanya sesuai dengan keyakinan mereka. Para ulama ini sering menyerang keyakinan satu sama lain secara verbal di dunia maya Pakistan dan mencoba membenarkan agama mereka hanya berdasarkan hadis dan Alquran.
Menurut Rumah Budaya Iran di Lahore; Mohandis Muhammad Ali Mirza, tidak seperti cendekiawan Pakistan lainnya, menganggap dirinya satu-satunya Muslim.
Dia mendesak pengikut Sunni untuk menahan diri dari menangani isu-isu kontroversial dan sektarian, dan tidak takut untuk menyatakan fakta-fakta yang terkandung dalam buku Shihahu Sittah (buku hadis otentik di mata Sunni) yang memperkuat Syiah, dan mematahkan tabu tersebut dengan mempraktikkannya.
Mohandis Muhammad Ali Mirza, karena pendiriannya, tidak hanya membuat marah Takfiri Wahhabi dan para pengikut Ahli Hadis, tetapi juga para ulama senior sekte Brilawiy dan Deobandi telah berulang kali berlepas diri darinya.
Mohandis Muhammad Ali Mirza memiliki hubungan baik dengan beberapa ulama Syiah di Pakistan
Mohandis Muhammad Ali Mirza membid’ahkan sejumlah pemikiran dan tradisi umum di antara kaum Syiah di sub benua India, termasuk memukul dengan rantai dan melukai dengan pisau selama hari-hari berkabung Imam Husein (as), memelihara kuda yang dikaitkan dengan Imam Husein (as) di sejumlah Huseiniyah dan membangun tempat suci yang mirip dengan makam Imam Husein (as) dan membawaannya pada hari-hari Muharram serta memuji pemikiran pemersatu Ayatullah Khamenei, pemimpin Republik Islam Iran dan ulama Syiah moderat di Pakistan.
Dalam beberapa tahun terakhir, para syekh Wahabi berbabasa Urdu yang tinggal di Arab Saudi dan Pakistan telah menargetkan serangannya dalam sebuah kerja kelompok di dunia maya terhadap Mohandis Muhammad Ali Mirza.
Di sisi lain, meskipun Mohandis Muhammad Ali Mirza telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berdebat dengan ulama Wahabi dan Deobandi, kelompok Wahabi sejauh ini menghindari perdebatan dengannya.
Kepiwaian Mohandis Muhammad Ali Mirza dalam ilmu hadis dan Alquran serta kefasihannya yang luar biasa telah menarik jutaan anak muda Pakistan, dan ini telah membuatnya terkenal di negara ini dan bahkan di India dan di antara para warga berbahasa Urdu di seluruh dunia. (HRY)