IQNA

Serangan Bersenjata ke Tiga Mahasiswa Palestina di Amerika

18:02 - November 28, 2023
Berita ID: 3479274
VERMONT (IQNA) - Tiga mahasiswa Palestina terluka dalam penembakan terhadap orang tak dikenal di negara bagian Vermont, AS. Beberapa sumber berita menyebut kejadian ini disebabkan oleh kebencian terhadap warga Palestina.

Menurut Iqna, mengutip Reuters, tiga mahasiswa keturunan Palestina diserang oleh pria bersenjata di negara bagian Vermont, AS pada Sabtu malam, 25 November.

Polisi di kota Burlington di negara bagian tersebut mengatakan mereka menerima laporan adanya serangan bersenjata dan menemukan tiga mahasiswa terluka di tempat kejadian.

Ia mencatat, ketiga orang ini mendapat perawatan medis pada hari Minggu, dan dua orang di antaranya luka tembak di badan bagian atas dan orang ketiga luka di badan bagian bawah. Ia menambahkan, kondisi dua orang di antaranya stabil dan satu orang lagi mengalami luka yang lebih serius.

Para pejabat melaporkan bahwa dua korban adalah warga negara Amerika dan yang ketiga adalah penduduk negara tersebut. Polisi dan agen federal sedang mencari pria bersenjata yang menembaki para mahasiswa tersebut. Mereka menilai kejadian ini merupakan kejahatan rasial.

Keluarga para korban mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki penembakan tersebut sebagai kejahatan rasial (seperti yang diminta oleh Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, sebuah organisasi yang berbasis di AS).

Abed Ayoub, direktur eksekutif Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, mengatakan: “Peningkatan sentimen anti-Arab dan anti-Palestina yang disaksikan oleh Muslim Amerika belum pernah terjadi sebelumnya, dan ini adalah contoh lain dari perubahan kebencian menjadi kekerasan.”

Keluarga para mahasiswa mengumumkan bahwa para korban adalah Hisham Awartani dari Brown University di Rhode Island, Kinnan Abdalhamid dari Haverford University di Pennsylvania dan Tahseen Aliahmad dari Trinity University di Connecticut. Mereka menambahkan bahwa ketiganya belajar di Friends High School di Ramallah di Tepi Barat.

Husam Zomlot, ketua delegasi Palestina di Amerika, menulis melalui akun penggunanya di jejaring sosial "X" bahwa para pelajar menjadi sasaran setelah kembali dari pesta makan malam karena mengenakan keffiyeh Palestina. “Kejahatan kebencian terhadap orang Palestina harus berhenti,” imbuhnya.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengumumkan hadiah $10.000 bagi siapa pun yang memiliki informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku atau para pelaku kejahatan. Dewan meminta aparat penegak hukum federal dan negara bagian di Vermont untuk menyelidiki kemungkinan motif serangan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras aksi penembakan yang menyasar mahasiswa Palestina tersebut.

Pada pertengahan Oktober, seorang anak Palestina dibunuh di Illinois, dan polisi mendakwa seorang pria berusia 71 tahun melakukan kejahatan rasial terhadap anak tersebut (6 tahun) dan ibunya (32 tahun). (HRY)

 

4184351

captcha