IQNA

Di Hari Akhir Musabaqoh Alquran Internasional Iran

Kejutan Qari Indonesia dan Covid yang Belum Lepas

18:19 - February 22, 2023
Berita ID: 3478052
TEHERAN (IQNA) - Malam final musabaqoh Alquran internasional ke-39 telah usai. Malam ini, qari Indonesia menampilkan tilawah abadi dan merupakan salah satu dari sedikit qari yang menyemarakkan ruang aula selama kompetisi tersebut.

Menurut IQNA, hari ketiga dan terakhir musabaqoh Alquran Internasional Republik Islam Iran ke-39 di bagian laki-laki dimulai pukul 15:30 di aula pertemuan, dengan penampilan 10 peserta dalam tiga kategori qiraat tahkik, qiraat tartil dan hafalan seluruh Alquran.

Acara terpenting di hari ketiga dan terakhir adalah penampilan wakil negara Iran di bidang tartil, serta penampilan memukau wakil Indonesia di bidang qiraat tahkik. Satu-satunya peserta yang mampu menyemangati penonton di aula selama musabaqoh ini berlangsung.

Penampilan perwakilan India di bidang qiraat tahkik merupakan bagian lain dari acara hari ketiga dan terakhir. Peserta ini membaca dengan baik dan mengimplementasikan rencana yang ada dalam benaknya.

Lebih lanjut, tiba giliran Abdullah Fikri qari dari Indonesia dalam bidang qiraat tahkik. Indonesia adalah salah satu negara yang biasanya mengirimkan qari yang baik ke musabaqoh, dan qari negara ini selalu mencapai hasil yang gemilang. Poin terpenting dari penampilan peserta ini adalah awal pekerjaan yang dimulai dengan baik. Ulasan-ulasan bagus yang dia miliki dalam tilawahnya membuat tilawahnya semakin lengkap. Qari ini mumpuni di semua tingkatan; vokal, yaitu dia kuat di bass, middle dan high. Dia sepenuhnya menerapkan nagham Bayati, Hijaz, Nahavand dan Rast.

Abdullah Fikri menjadi satu-satunya peserta musabaqoh ke-39 yang mampu membuat penonton bersorak di aula.

Menurut laporan Iqna, yang perlu diperhatikan dalam musabaqoh periode ini dan banyak juri dan pakar tilawah juga mengakuinya adalah kualitas peserta yang tidak terlalu mumpuni, kualitas yang menjadi alasan dan jejaknya dalam penutupan atau virtualisasi majelis dan pertemuan Alquran selama hampir dua tahun setelah pandemi Corona. Nampaknya gerakan tilawah  jika tidak mundur, setidaknya terhenti di tahun-tahun ini, dan level pesertanya belum kembali ke masa pra-Corona. (HRY)

 

4123645

captcha