IQNA

Pengetahuan Alquran/ 8

Keajaiban Ilmiah Alquran tentang Proporsi di Alam

8:57 - December 05, 2022
Berita ID: 3477693
TEHERAN (IQNA) - Ada keseimbangan antara oksigen yang diterima manusia dan jumlah oksigen yang dilepaskan tanaman; Juga, ada keseimbangan antara jumlah karbon dioksida yang dilepaskan manusia dan jumlah karbon dioksida yang diterima tumbuhan. Dalam Alquran, keseimbangan halus ini disebutkan dan menggambarkan contoh keajaiban penciptaan.

Allah swt berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 19:

الْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْزُونٍ

“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.”

Istilah dan ungkapan ilmiah yang digunakan menunjukkan bahwa ada keseimbangan antara rasio tumbuhan di bumi dan rasio jumlah karbon yang diserapnya dan oksigen yang dilepaskannya. Rasio ini baru-baru ini diukur dengan cermat oleh para ilmuwan. Misalnya, persentase oksigen di atmosfer kira-kira 21%. Jika persentase ini meningkat, bumi akan terbakar dengan percikan pertama, dan jika persentase ini menurun sedikit, makhluk akan mati lemas!

Proporsi karbon dioksida di atmosfer kurang dari 1%. Jika persentase ini meningkat, manusia akan teracuni dan semua orang akan mati, dan jika menurun, tumbuhan akan mati dan kehidupan akan berhenti.

Kami melihat sintesis berkelanjutan dari zat hijau atau klorofil; zat dimana biji-bijian dan buah-buahan keluar. Proses halus ini disebutkan dalam Alquran:

وَهُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انظُرُوا إِلَى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”

Alquran juga telah menegaskan bahwa zat hijau (klorofil) terbentuk terlebih dahulu, kemudian buah dan biji terbentuk, yang juga dikatakan oleh penelitian ilmiah.

Di sinilah kami bertanya: Apakah Nabi Muhammad (saw) mempelajari komposisi tanaman dan mengkajinya dengan mikroskop elektron? Sebagai tanggapan, harus dikatakan bahwa sumber dari mana Rasulullah (saw) menerima ilmu ini adalah Allah swt, yang telah meyakinkan semua orang bahwa Dialah yang mengajarkan ilmu ini kepadanya.

Alquran adalah kitab pertama yang membuktikan adanya perkawinan di dunia tumbuhan berabad-abad sebelum ilmu pengetahuan modern. Seperti yang dikatakan dalam Surah Yasin ayat 36:

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (HRY)

captcha